
PENGERTIAN BAJA RINGAN DAN BEBERAPA ALASAN MEMILIH BAJA RINGAN
Posted By kolosalreadymix.com on Rabu, 10 Mei 2017 | 00.38
Setelah kita membahas seputar konstruksi, dari mulai
pengertiannya sampai jenis-jenisnya, lalu merambah ke harga beton readymix,
kini kita akan membahas lebih detil mengenai material-material penting yang
digunakan di dalam konstruksi dasar.
Baja ringan adalah baja yang bersifat ringan dan tipis, memiliki
kualitas yang tinggi, akan tetapi kekuatannya tidak kalah dari baja
konvensional. Ada beberapa macam baja ringan yang dikelompokan
berdasarkan nilai tegangan tariknya (tensile strength). Kemampuan tegangan
tarik ini umumnya didasarkan pada fungsi akhir dari baja ringan tersebut.
Sebagai contoh untuk produk struktural seperti rangka
atap baja ringan menggunakan baja ringan dengan tegangan tarik tinggi
(G550). Namun untuk berbagai produk home appliances diperlukan
baja ringan dengan tegangan tarik yang lebih rendah (G300, G250) yang lebih
lentur dan lunak sehingga lebih mudah dibentuk sesuai keinginan.
Karena tingkat kualitas dan kuat tarik tinggi, nggak heran baja
ringan lebih tipis dan ringan dibandingkan baja konvensional. Baja G550 bisa
diartikan sebagai baja yang mempunyai kuat tarik 550 Mpa (Mega Pascal). Uji
kualitas ini hanya dapat dibuktikan di laboratorium.
Meskipun lebih ringan dan tipis dari baja konvensional, dengan
kuat tarik sebesar 550 Mpa baja ringan dapat dijadikan andalan untuk menopang
beban struktur bangunan. Untuk fungsi non struktural seperti penutup atap
diguanakan baja ringan kualitas G300.
Lantas bagaimana dengan ketebalan baja ringan? Dipasaran
umum ketebalannya berkisar antara 0,20 – 2,00 mm. Variasi ketebalan ini
ditentukan oleh fungsi , sebarapa besar beban yang ditopang dan ukuran bentang
baja itu sendiri. Ketebalan yang lebih kecil dibandimg dengan baja konvensional
dengan tujuan untuk mengurangi beban strukutur bangunan.
Kuda-kuda baja ringan mempunyai ketebalan antara 0,45 – 1,00 mm.
Berbeda dengan kolom yang akan menopang beban yang lebih besar, ketebalannya
kisaran antara 1,00 -2,00 mm (profil C). Sedangkan untuk genteng metal
ketebalannya 0,20 mm karena bisa dikatakan tidak memikul beban dengan ketebalan
tersebut sudah cukup memadai.
Baja tersusun dari besi dan karbon (Fe dan C). Apabila unsur
tersebut bercampur dengan air dan udara akan timbul reaksi yang
mendorong terjadinya karat. Maka baja ringan perlu dilapisi antikarat.
Pengaplikasian lapisan antikarat sangat penting untuk menjaga agar material
awet dan tahan lama.
INILAH 6 ALASAN
MENDASAR MENGAPA ANDA HARUS MEMILIH RANGKA BAJA RINGAN DARIPADA KAYU
Penggunaan rangka baja ringan, merupakan hal yang belum
lama ada di Indonesia, beberapa developer yang menggunakan jenis rangka atap
ini, banyak mengadaptasi metode ini dari negeri sakura Jepang.
Hal inilah yang mungkin mengakibatkan
masyarakat Indonesia belum begitu familiar dengan rangka atap jenis
ini. Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia masih enggan menggunakan rangka
atap baja ringan ini, padahal rangka ini sangatlah cocok digunakan di
wilayah Indonesia yang notabene rawan gempa.
Jika anda termasuk kedalam bagian yang belum mengetahui tentang
kelebihan rangka atap jenis ini dibandingkan dengan rangka kayu, maka
teruskanlah membaca artikel ini, karena kami akan memberikan 6 hal
mendasar mengapa anda harus mulai menggunakan rangka atap baja ini sebagai
elemen utama dalam kegiatan pembangunan rumah Anda.
Berikut 6
alasan utama tersebut,
1. Rangka baja ringan tidak akan dimakan rayap. Seperti
kita ketahui, kualitas kayu yang banyak digunakan maupun yang ada di pasaran
saat ini adalah kayu dengan kualitas 3 kebawah atau kurang baik. Tidak banyak
lagi, bahkan sudah sangat jarang yang menyediakan atau menggunakan kayu
kualitas bagus seperti kayu jati untuk membangun sebuah bangunan. Oleh karena
itu, pemilihan rangka baja ringan merupakan hal mutlak jika rangka anda ingin
memiliki usia yang lebih awet.
2. Baja ringan akan mempercepat durasi atau waktu pengerjaan suatu
bangunan. Baja ringan yang sudah siap pasang tentunya akan banyak
menghemat waktu pengerjaan berbagai proyek bangunan yang anda kerjakan. Bahkan
sebuah rumah dengan type 36 bisa diseslesaikan dalam waktu kurang lebih 1
minggu dengan menggunakan rangka baja ringan.
3. Struktur rangka baja ringan yang tentunya lebih ringan daripada
jika anda menggunakan kayu sebagai rangka atap anda. Tentunya
hal ini bisa mempermudah pengerjaan dan keamanan para pekerja anda lebih
terjamin.
4. Rangka baja ringan hemat biaya. Baja ringan tidak mudah
lapuk. Bayangkan berapa banyak uang yang bisa Anda hemat dengan fitur baja
ringan ini terutama dalam segi biaya perawatan bangunan anda kedepanya.
Selain itu, menurut beberapa hasil survei yang ada, rumah type 42 yang dibangun
dengan struktur atap baja ringan dan dinding bata, bisa dihemat biaya
pembuatanya hingga di kisaran angka 31jutaan saja (sudah termasuk biaya penutup
atap dan diluar pondasi tentunya ). Amazing bukan…:)
5. Rangka baja ringan memiliki struktur atau material yang bisa
disesuaikan dengan keadaan geografis sebuah daerah. Misalkan
bangunan Anda berada di pinggir laut atau pantai, maka rangka baja
ringan yang anda gunakan akan dilapisi dengan bahan tertentu yang akan
menyesuaikan dengan kontur wilayah pantai ( tidak
mudah berkarat tentunya ). Apakah material kayu anda memiliki
kelebihan ini? saya rasa belum
6. Untuk menjaga lingkungan. Seperti yang kita tahu bahwa
hutan di Indonesia tidak sehijau dahulu kala akibat pembalakan liar. Oleh
karena itu dengan kita menggunakan atap baja ringan itu sama saja ikut menjaga
lingkungan kita yang sudah terlanjur rusak tidak menjadi lebih parah lagi.
Demikian sedikit uraian dari kami mengenai 6 hal utama mengapa
anda harus mulai melirik rangka baja ringan sebagai salah satu elemen bangunan
anda. Semoga artikel kali ini bermanfaat bagi Anda.
Selanjutnya kami akan menguraikan tentang bagaimana cara
menghitung biaya atap baja ringan, berikut ulasannya di bawah.
CARA MENGHITUNG
BIAYA ATAP BAJA RINGAN
Satu lagi sebuah tutorial rahasia dipersembahkan kepada anda di
seluruh Indonesia maupun dunia dengan tema cara menghitung biaya atap baja
ringan, ya..kita bahas judul ini karena dengan banyaknya pekerjaan atap yang
lebih memilih baja ringan maka tak jarang pemilik rumah kebingungan dalam
memperkirakan berapa total biaya yang dibutuhkan sehingga dapat menyiapkan dana
dalam jumlah yang tepat, sementara bertanya langsung kepada kontraktor baja
ringan bisa jadi merupakan suatu pantangan karena mungkin kita dianggap tidak
mengerti sehingga mudah untuk dibohongi.
Secara umum urutan dalam menghitung biaya pekerjaan atap bisa
dihitung dengan urutan sebagai berikut:
1. Membuat data atap yang mau dibangun, bisa dalam bentuk gambar
sketsa sehingga bisa diketahui bentuk dan ukuran bidang atap yang mau dihitung.
2. Menghitung luas atap dalam satuan m2 bangunan, rumusnya memakai
perhitungan matematika sederhana seperti luas persegi panjang, luas segitiga,
luas trapezium dan bidang lain sesuai bentuk atap.
3. Mencari harga per m2 pekerjaan rangka atap baa ringan, dan harga
per m2 pekerjaan finishing atap diatasnya sperti genteng, asbes gelombang dan
sejenisnya.
4. Mengalikan luas atap dengan harga per m2 baja ringan sehingga
ketemu biaya total yang dibutuhkan.
5. Menambahkannya dengan angka keamanan atau biaya lain-lain untuk
mengatisipasi biaya tak terduaga saat pelaksanaan.
Penjelasan lengkap mengenai perhitungan atap bisa dilihat pada
artikel yang secara khusus membahasnya di bawah ini. Jadi berdasaarkan uraian
di atas maka dapat kita buat sebuah rumus sederhana dalam menghitung biaya
pekerjaan atap baja ringan.
Rumus
menghitung biaya atap baja ringan
Biaya
ABR=(LRAxHBR) + (LAxHPA)
Biaya atap baja
ringan=(luas rangka atap dengan satuan m2xharga baja ringan per m2) + (luas
atap dalam satuan m2xharga penutup atap per m2)
Cara menghitung
luas rangka atap baja ringan
Intinya yaitu
kita lihat bagaimana bentuk masing-masing sisi atapnya sehingga bisa dihitung
total luasnya.
- Luas atap persegi panjang = panjang x lebar
- Luas atap jajaran genjang = panjang x lebar
- Luas atap segitiga = (panjang x tinggai) / 2
- Luas atap trapezium (jumlah sisi sejajar/2) x tinggi
Contoh
perhitungan biaya atap baja ringan
Ada pertanyaan kira-kira seperti ini:
"Pak saya
mau Tanya kalau ukuran 3,8 x 12 m kira-kira habis berapa biayanya ya? Karena
yang lama memakai kayu akan saya ganti dengan atap baja ringan, terima
kasih.."
Jawabannya: untuk menghitung luas atap rumah tersebut kita harus
terlebih dahulu tahu bagaimana bentuk model atapnya, dan karena dalam pertanyaa
tersebut tidak ada penjelasan maka kita coba buat gambar atap sederhana
terlebih dahulu.

Luas atap =
2x12mx3m = 72 m2
Dan misalnya
data-data untuk menghitung kita dapatkan sebagai berikut:
1. Harga rangka atap baja ringan per m2 = Rp. 150.000,-
2. Harga finishing atap genteng multi roof per m2 = Rp. 50.000,-
3. Luas atap dari perhitungan diatas adalah 72 m2
Biaya ABR =
(LRA x HBR) + (LA x HPA)
Biaya atap baja
ringan = (72 m2 x Rp. 150.000,-) + (72 m2 x Rp. 50.000,-)
Jadi total
biaya pekerjaan atap baja ringan tersebut adalah Rp. 10.800.000,- + Rp.
3.600.000,- = Rp. 14.400.000,-
Dari biaya tersebut maka kita dapat memutuskan apakah mau
menggunakan baja ringan atau tidak.
Begitulah tutorial sederhana cara menghitung biaya atap baja
ringan yang dapat digunakan dalam mempersiapkan biaya bangunan rumah, bagi
kontraktor menggunakan perhitungan secara detail dan teliti dengan system
analisa harga satuan pekerjaan atap baja ringan sehingga dapat diperkirakan
secara tepat dan dapat diketahui jumlah batang baja yang dibutuhkan.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang membaca, terutama
bagi anda praktisi konstruksi. Sekian dan terima kasih banyak.
Blog, Updated at: 00.38
Fitur baja baja sangat diperlukan dalam memilih bahan baja
BalasHapus